Tanjung Benoa yang terletak di ujung
timur “sepatu” pulau Bali, merupakan salah satu tujuan wisata air yang
cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti,
banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski. Uniknya
olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain dari pulau
bali, justru tidak tersedia di objek wisata ini, hal ini dikarenakan
ombak yang ada dilokasi wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang
cocok untuk olah raga surfing.
Harga
yang dikenakan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana
olahraga air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan
harga tersebut secara tertulis disebutkan bahwa pengunjung bisa
menikmatinya dalam kurun waktu 10-15 menit. Namun kenyataan yang saya
alami hanyalah sekitar 5 menit. Mungkin dikarenakan saat itu antrian
pengunjung yang ingin mencoba cukup banyak sehingga jatah waktu
dikurangi cukup drastis. Bahkan beberapa turis luar, nampak berusaha
menyela antrian mengingat mereka merasa membayar lebih mahal
dibandingkan turis lokal. Flying fish merupakan bentuk olahraga air
yang baru pertamakali ini saya lihat. Terdiri dari sebuah perahu dari
karet yang hanya berkapasitas dua orang dengan satu orang petugas yang
duduk ditengah sebagai penyeimbang. Penumpang tidur terlentang diperahu
yang kemudian ditarik dengan speedboat kecepatan tinggi. Akibatnya,
perahu menjadi terangkat dan terbang diatas air pada ketinggian 10-15
meter.
Selama berada diudara, petugas yang duduk ditengah akan berusaha
menyeimbangkan perahu tersebut agar terhindar dari kemungkinan berputar
atau terbaliknya perahu karena hembusan angin yang tentunya bisa
berakibat fatal bagi pengguna. Mengingat terdapat tiga orang dalam
perahu, terkadang bisa terjadi kasus dimana perahu karet tersebut tidak
bisa terbang, karena dibutuhkan selain kecepatan speedboat yang tinggi
juga hembusan angin yang cukup kuat untuk bisa menerbangkannya. Seorang
rekan yang kurang beruntung mengalami kejadian ini, akibatnya apa yang
dialami tidak lain cuman sekedar punggung yang terhempas-hempas oleh
permukaan air laut, tanpa mengalami sensasi “flying fish” yang
seharusnya.
Selain olahraga air, pengunjung juga bisa
mengunjungi pulau penyu yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalan
dengan menggunakan perahu yang bisa disewa dilokasi. Pulau penyu
merupakan tempat pengembangbiakan berbagai spesies penyu yang hampir
punah. Dilokasi ini pengunjung bisa melihat langsung dan bertanya-tanya
seputar hal proses pengembang biakan penyu. Penyu-penyu yang ada
dipisahkan diberbagai tempat berdasarkan ukuran tubuhnya. Ada yang masih
berukuran jari hingga yang cukup besar dengan berat hingga puluhan
kilo. Di pulau ini juga terdapat berbagai binatang lain seperti ular,
kelelawar dan burung langka (???) yang dimungkinkan bagi pengunjung
untuk memegang sekedar mengambil gambar/foto.
Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu, pengunjung juga bisa melihat objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan, telah didesain sedemikian rupa sehingga pada bagian dasar tengah perahu telah dipasang kaca yang memungkinkan bagi pengunjung untuk melihat dasar laut yang dangkal tanpa perlu berbasah-ria. Dari dalam perahu pengunjung bisa melihat ikan-ikan khas air laut yang kaya akan warna di bagian tubuhnya. Agar ikan-ikan tersebut mau berkumpul pengemudi kapal menebarkan roti tawar kelaut sebagai pancingan. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu ikan tersebut untuk datang, sayangnya jenis ikan yang datang kurang bervariasai sehingga kurang menarik untuk dinikmati .
Secara keseluruhan, Tanjung Benoa layak untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata air. Hal yang sedikit mengganggu adalah tidak adanya transportasi umum yang hilir mudik didaerah tersebut sehingga umumnya pengunjung yang datang menggunakan bus-bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi
Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu, pengunjung juga bisa melihat objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan, telah didesain sedemikian rupa sehingga pada bagian dasar tengah perahu telah dipasang kaca yang memungkinkan bagi pengunjung untuk melihat dasar laut yang dangkal tanpa perlu berbasah-ria. Dari dalam perahu pengunjung bisa melihat ikan-ikan khas air laut yang kaya akan warna di bagian tubuhnya. Agar ikan-ikan tersebut mau berkumpul pengemudi kapal menebarkan roti tawar kelaut sebagai pancingan. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu ikan tersebut untuk datang, sayangnya jenis ikan yang datang kurang bervariasai sehingga kurang menarik untuk dinikmati .
Secara keseluruhan, Tanjung Benoa layak untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata air. Hal yang sedikit mengganggu adalah tidak adanya transportasi umum yang hilir mudik didaerah tersebut sehingga umumnya pengunjung yang datang menggunakan bus-bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar