Keistimewaan Pantai Nusa Dua seluas sekitar 350 hektar ini semakin lengkap dengan beragam fasilitas eksklusif

Senin, 29 April 2013

Pura Taman Ayun

Pura ini terletak di Desa Mengwi, kabupaten Badung, yaitu kurang lebih 18 km barat laut kota Denpasar. Pura ini merupakan salah satu dari pura-pura yang terindah di Bali. Halaman pura ditata sedemikian indah dan dikelilingi kolam ikan. Dibangun tahun 1634 oleh Raja.Mengwi saat itu I Gusti Agung Putu, kemudian dipugar tahun 1937. Dihiasi oleh meru – meru yang menjulang tinggi dan megah diperuntukkan baik bagi leluhur kerajaan maupun bagi para dewa yang berstana di Pura-pura lain di Bali, Pura Taman Ayun adalah Pura lbu (Paibon) bagi kerajaan Mengwi. Setiap 210 hari tepatnya setiap Selasa Kliwon Medangsia. Seluruh masyarakat Mengwi merayakan piodalan selama beberapa hari memuja Tuhan dengan segala manifestasinya. Kompleks Pura dibagi menjadi 4 halaman yang berbeda, yang satu lebih tinggi dari yang lainnya. Halaman Pertama disebut dengan Jaba yang bisa dicapai hanya dengan melewati satu-satunya jembatan kolam dan Pintu gerbang. Begitu masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas (wantilan) dimana sering diadakan sabungan ayam saat ada upacara. Di halaman ini, juga terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin. Sambil menuju ke halaman berikutnya, di sebelah kanan jalan terdapat sebuah komplek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama. Areal ke tiga atau Halaman ke dua, posisinya lebih tinggi dari halaman pertama untuk masuk ke halaman ini, pengunjung harus melewati pintu gerbang kedua. Begitu masuk, pandangan akan tertuju pada sebuah bangunan aling-aling Bale Pengubengan yang dihiasi dengan relief menggambarkan Dewata Nawa Sanga, (9 Dewa penjaga arah mata angin). Di sebelah timur halaman ini ada satu pura kecil disebut Pura Dalem Bekak, sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah Balai Kulkul menjulang tinggi. Areal ke empat atau halaman terakhir adalah yang tertinggi dan yang paling suci. Pintu gelung yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara, tempat ke luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Sedangkan Gerbang yang di kiri kanannya adalah untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari di pura tersebut. Halaman ini terdapat beberapa meru menjulang tinggi dengan berbagai ukuran dan bentuk Tiga halaman dari Pura ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia, dari yg paling bawah adalah tempat / dunianya manusia, ke tingkat yang lebih suci yaitu tempat bersemayamnya para dewata, serta yang terakhir melambangkan Sorga tempat berstananya Tuhan Yang Maha Esa. Seperti dikisahkan dalam cerita kuno Adhiparwa , keseluruhan kompleks pura menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung di tengah lautan susu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...