Sebanyak 267 peserta, 17 orang di antaranya
menteri dari 48 negara di belahan dunia ikut ambil bagian dalam
pertemuan internasional "Bali Process" membahas "Regional Ministerial
Conference of Bali Process on People Smuggling" di Nusa Dua, Bali
selama dua hari, 22-23 Maret 2016 di hotel Westin Nusa Dua Bali.
Pertemuan "Bali Process" yang dimulai hari Selasa, didahului dengan pertemuan pejabat tinggi, menyusul Rabu (23/3) pertemuan tingkat menteri.
Pertemuan tersebut juga diikuti delegasi dari lima negara pengamat dan enam organisasi internasional. Sementara dalam pertemuan tersebut tercatat sebanyak 34 media yang meliputnya.
Pertemuan "Bali Process" yang dimulai hari Selasa, didahului dengan pertemuan pejabat tinggi, menyusul Rabu (23/3) pertemuan tingkat menteri.
Pertemuan tersebut juga diikuti delegasi dari lima negara pengamat dan enam organisasi internasional. Sementara dalam pertemuan tersebut tercatat sebanyak 34 media yang meliputnya.
Direktorat Informasi dan Media Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dalam siaran pers menjelaskan, Bali Process ke-6 merupakan pertemuan yang digelar untuk menjawab masalah penyelundupan orang, perdagangan orang serta tantangan-tantangan dalam migrasi ireguler.
Dalam pertemuan dua hari tersebut diharapkan mampu menghasilkan dokumen yang memuat hasil pembahasan dari Bali Process on People Smuggling ke-6 tentang komitmen negara anggota untuk mengambil langkah efektif, terkoordinasi dalam penanganan arus imigrasi ireguler.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan melakukan sembilan kali pertemuan bilateral dan menerima kunjungan kehormatan dari berbagai negara sahabat dan perwakilan dari organisasi internasional.
Di sela-sela pertemuan Bali Procees ke-6, Tragedi bom di Brussels, Belgia menjadi pusat perhatian dalam pembahasan dalam acara internasional Bali Process On People Smuggling, di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (23/3/2016).
Perhatian khusus ini di tujukan dua negara Indonesia dan Australia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno L.P Marsudi
bersama Menlu Australia Julie Bishop yang membuka rangkaian acara Bali
Process on People Smuggling mengaku prihatin atas kejadian ini dan
mengutuk aksi teror yang menelan korban jiwa di negara itu.
Kedua menteri ini meminta kepada pihak kepolisian setempat agar
segera mengungkap siapa aktor di balik kejadian teror bom tersebut. Untuk adanya korban jiwa warga negara Indonesia Retno mengakui, belum
belum bisa memastikan apakah ada WNI yang menjadi korban dalam tragedi
bom di Belgia tersebut.
Indonesia berperan sebagai tuan rumah dalam pertemuan tingkat menteri
ke enam regional minister conference of the Bali process yang membahas
penyelundupan manusia, perdagangan orang dan kejahatan lintas negara.
sumber : antara bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar