Keistimewaan Pantai Nusa Dua seluas sekitar 350 hektar ini semakin lengkap dengan beragam fasilitas eksklusif

Jumat, 12 Februari 2016

Bali Memberi Contoh Manfaatkan Energi Bersih, BCEF 2016 di Nusa Dua


Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan) menekal tombol sirine bersama Menteri ESDM Sudirman Said, Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA) Fatih Birol dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kiri)Menurut Pastika, saat ini kontribusi Bali dalam menjaga lingkungan sudah dilaksanakan. Berbagai program Pemprov Bali demi mencapai Bali sebagai Green Province atau Provinsi Hijau juga telah dimaksimalkan, seperti program Simantri (Sistem Pertanian Terintegerasi) yang menghasilkan pupuk organik dan biogas sebagai pengganti bahan kimia, program Bali Clean and Green dan sebagainya.
Apalagi, tambah Pastika, ada fi losofi masyarakat Bali yang sudah terpatri di seluruh masyarakat yaitu Tri Hita Karana — menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama dan lingkungan — secara tidak langsung telah memaksa masyarakat Bali untuk lebih cinta terhadap lingkungannya.
 
Kami juga setiap tahun merayakan Nyepi. Tidak ada lampu, tidak ada polusi, semua orang diam di rumah, bahkan Bandara dan pelabuhan tutup. Dunia pun sudah mengakui, Nyepi adalah salah satu kontribusi Bali untuk dunia dalam rangka penghematan energi, ucapnya.
Pastika berharap forum ini bisa merumuskan beberapa masukan sehingga bisa dijadikan sebagai sebuah kebijakan untuk menyelamatkan lingkungan kita. Ke depan, Bali semoga juga bisa dikenal sebagai Island of Clean Energy, selain sebagai Island of God, Island of Paradise dan Island of Love, ujarnya.
BCEF 2016 digelar atas prakarsa Kementerian ESDM bekerjasama dengan International Energi Agency (IEA, sebuah badan energi dunia yang sedang gencar mendorong penggunaan energi bersih). Acara yang digelar 11-12 Februari dan diikuti oleh lebih dari 1.200 partisipan dibuka langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kala.
Wapres menyampaikan, pertemuan BCEF menjadi sangat penting bukan hanya untuk menguatkan pembangunan energi nasional, namun juga internasional. Indonesia diberi kehormatan untuk memulai dialog antarnegara yang memiliki kepentingan serupa dalam pengembangan energi bersih, selain itu juga untuk membentuk kemitraan global guna menjembatani kesenjangan dan memastikan tercapainya target energi bersih yang berkelanjutan bagi setiap orang, jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, salah satu terobosan penting dalam BCEF 2016 adalah dengan diluncurkan Clean Energy Center of Excellence (CoE) atau pusat keungulan energi bersih Indonesia kepada masyarakat internasional untuk mewujudkan ketahanan energi dunia.

CoE adalah pusat terpadu bagi penelitian, pengembangan hasil penelitian, pendidikan, peningkatan kapasitas pelaksanaan, hingga fasilitas investasi dalam pengembangan energi bersih dengan tiga menu utama antaralain, informasi, teknologi dan pendanaan. CoE akan menjadi kanal penghubung bagi kesiapan nasional dalam mewujudkan sistem energi yang berdasarkan pada sumber energi besih dan berkelanjutan, paparnya.

Dikatakannya, hal tersebut untuk mendukung upaya percepatan pengembangan energi terbaru menjadi 23 persen dalam komposisi bauran energi nasional pada 2025. Ditambahkan, untuk jangka waktu ke depan, CoE akan fokus pada upaya mendukung program pembangunan ketenagalistrikan 35 MW, dengan 25 persennya atau sekitar 8,8 GW akan datang dari energi terbaru.
CoE akan fokus nantinya pada upaya mendukung program pembangunan ketenaga listrikan dan diharapkan seluruh keluaran yang lahir dari pertemuan dalam BCEF 2016 ini, akan dikonsolidasikan menjadi sebuah dokumen misi Bali untuk pengembangan energi bersih. Misi Bali ini akan menjadi kerangka perwujudan energi bersih nasional dan dapat berkontribusi pada konteks pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global, paparnya.

Tahun lalu, Indonesia bergabung dengan IEA bersama dengan Tiongkok dan Thailand. Kali ini, forum ini dihadiri perwakilan negara-negara antara lain Saudi Arabia, Australia, Timor Leste, Malaysia, Papua Nugini, Srilanka, Kamboja, Hungaria, Amerika Serikat, Denmark, Jepang, Swedia, Selandia Baru, Jerman, Swiss, Inggris, Kroasia, Azerbaijan, Norwegia, Kazakhstan, Finlandia, Spanyol, Iran, Perancis, Belgia dan Uni Eropa (perwakilan dunia usaha), pakar di bidang energi, perwakilan masyarakat sipil dan komunitas muda, serta media massa nasional dan internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...